Jumat, 29 Juli 2016

JALAN-JALAN KE MAGELANG


Sebenernya sudah lama pengen ke Magelang, tapi selalu tidak ada waktu. Maklum wanita karir sibuk, blahh. Kalaupun saya ada, Andes yang engga bisa. Begitupun sebaliknya. Ternyata setelah di hitung-hitung ada beberapa hari sebelum idul fitri tahun ini yang bisa di paksa mampir Magelang. Biasanya kami menghabiskan sisa Ramadhan di Ponorogo, tapi kalau kaya gitu lagi sudah terlalu biasa. Saya juga mau menantang diri sendiri jalan-jalan ketika puasa. *asah parang*

1 juli kami tiba di Magelang pukul setengah 5 subuh, di jemput temen kami (inget ya Gufron, kami sering ngetrip bareng dia) di pintu masuk kawasan wisata candi Borobudur. Sahabat yang nantinya akan menjadi guide kami sekaligus menjadi tempat menginap selama di Magelang. Hanya naruh tas dan sholat subuh pemilik rumah langsung ngajakin naik bukit. Rencana mau ke puthuk setumbu (saya jadi deg-deg an) tapi sudah terlalu siang jadi di putuskan ke waduk mini Banjaroya. Wisata perkebunan yang dibiayai dana CSR dari perusahaan pertambangan negara kita. Tempatnya di atas bukit. Sebenernya sudah masuk wilayah kulon progo DIY. Tapi sangat dekat dengan wilayah borobudur. Kira-kira setengah jam naik motor dengan kecepatan ala anak sekolah telat berangkat. Untuk masuk kesini tidak di pungut biaya. Karena memang belum di komersilkan sepenuhnya. Masih dalam tahap pembangunan. Tapi meskipun belum selesai di sini kita bisa melihat pemandangan bagus. Datang waktu matahari terbit adalah saat yang paling tepat. Karena matahari terbit di sini sangat cantik. Udara nya bersih karena sekitar waduk di kelilingi perkebunan durian dan kelengkeng (masih remaja semua dan akan berbuah dalam waktu 3-5 tahun lagi). Karena namanya waduk tentu ada ikan ya, tapi ga boleh di pancing apalagi di jaring trus di jual ke pasar, bisa di tangkap warga. Tapi kita bisa ngasih makan ikan dengan hanya membeli makanan ikan yang sudah di sediakan. Cukup dengan menaruh uang 2.000 rupiah di toples (ga ada yang jaga ya, atau kami datang terlalu pagi?)  kita bisa mengambil 1 pak makanan ikan trus kasih makan deh ribuan ikan di waduk. berasa jadi petani tambah saya. Well karena capek kami di sana hanya sejam. trus langsung turun.

Pulang dari waduk kami mampir ke camera house. Tempatnya ga jauh dari rumah Gufron. Masih wilayah wisata candi Borobudur. Sekitar 10 menit ke arah utara candi.  Di sini kita bisa melihat rumah berbentuk kamera DSLR. Kalau hanya foto-foto di depan camera house sih gratis. Tapi jika masuk ke galery nya di kenakan biaya 5.000 rupiah. Sayang kami ga masuk karena sudah capek. Next kalau ke sana harus masuk. karena kita bisa naik ke puncak lensa kameranya.

Sore hari setelah puas tidur kami langsung ke taman bunga di Magelang. Tepatnya di jalan senopati. Sebenernya ini adalah tempat pembibitan bunga. makanya di kasih nama Taman Bibit Senopati. Tempat ini milik pemda Magelang. Jadi hanya buka di hati kerja hahahaha. Buat kalian yang kerja kantoran maaf ya :p.  Wah banyak tempat wisata di Magelang gratis. Pas buat traveller kere macam kami. Taman ini masih baru banget, karena baru di resmikan 30 maret 2015 lalu. Jadi belum banyak yang tau selain warga Magelang dan sekitarnya. Itulah kenapa kalian harus ke sini sebelum di jarah para alayers :p. Meskipun gratis, tempatnya di luar ekspetasi, bagus banget. Ga kalah keren dengan taman begonia Lembang. soon bakal lebih keren dari Lembang punya. Kenapa saya bilang lebih bagus? Di lembang tempatnya panas sekali. Taman senopati punya dua lantai, kalau kita naik ke lantai atas kita bisa foto dengan background pegunungan keren jadi ga hanya foto dengan latar belakang bunga begonia saja. Tapi kalau naik ke atas hati-hati terutama anak-anak. Ada bagian yang belum ada pagar besinya ya.

Pulangnya kami lewat alun-alun Magelang tadinya mau mampir tapi hujan. Trus pas malamnya rame banget. Yang punya Magelang udah pada mudik, bagi yang bertamu hendaknya tahu diri. Akhirnya kami memutuskan makan saja. Padahal sebelum tarawih saya sudah makan walau sedikit. Tapi mengunjungi satu kota tanpa nyobain kulinernya, rugi besar. Pilihan jatuh ke nasi goreng magelangan. Kenapa pakai embel-embel magelangan? Karena memang beda. Kalau pesan cabenya di itung bijian. Bukan ga pedas, sedang atau pedas. saya pesan cabe 3, sedang gufron dan adiknya pesan cabe 2, Andes pesan ga pakai cabe. Begitu datang tersaji nasi goreng porsi kuli, nasi goreng campur sedikit mie kuning, dengan taburan bawang goreng, merica bubuk, seledri dan potongan tomat, timun dan irisan kol. Saya lupa pesan ga pakai ayam, jadi ayamnya di pinggirin. Ternyata cabe 3 pedas banget. Karena pakai cabe rawit setan. Yang pas cabe 2, sedang punya Andes manis karena ga pakai cabe sama sekali wekkkk. Mana enak, akhirnya dia minta potongan cabe dari piring saya muhehehehe sok ga doyan pedas sih. Jangan tanya rasanya ya, yang pasti enak banget. Meskipun daerah lain punya nasi goreng mawut yang sama-sama pakai mie, tapi ala Magelang tetap juarakk *elus perut*

Pertama kali sahur di tempat orang agak kaget karena keluarga Gufron menganut tradisi sahur di akhir (padahal memang di anjurkan ya, kalau saya bisa keselek). Jam 4 baru pada di bangunin, kalau di karawang jam 4 sudah teler kekenyangan. Setelah yang lain makan dan saya tetap sahur buah, menunggu subuh yang lain mandi, me errrrr adem rek. Cuci muka dan wudhu saja. Selepas subuh langsung berangkat. Kali ini ke Punhuk Setumbu. Dulu ketika Andes ke sana aku biasa aja, sekarang denger saja sudah deg-deg an, lebay.

Punthuk setumbu nirwana sunrise, makin merinding dengernya. konon katanya melihat matahari terbit dari sini serasa di nirwana. Berada sekitar 4km arah barat candi Borobudur (Magelang keren ya cuma geser sedikit sudah nemu tempat wisata). Untuk masuk kawasan setumbu di kenakan biaya 15.000 rupiah per orang. Terletak di ketinggian 400 mdpl, maka untuk mencapainya ya harus jalan kaki. Lumayan ngos-ngosan bagi saya yang sudah lupa olahraga ini. Zonk begitu sampai atas ternyata ruame banget dan sunrisenya engga bagus, mendung. Hahahaha ga sesuai harapan.

Gagal di punthuk setumbu kami turun ke rumah doa bukit Rhema, tempat syutnya AADC?2 wuih harapan saya bisa foto-foto kaya Rangga dan Cinta. Ternyata medan ke sana susah sekali. Apalagi setelah semalam hujan jadi jalanan di bukitnya licin. Andes udah bully aja "rasain tuh mau ketemu Rangga aja susah gitu" :(.  Dan sekali lagi ga seperti yang di bayangkan. Tempatnya rame sekali. AADC effect ini. Semua orang pengen kesana, semua orang pengen naik ke kepala ayam eh merpati. Gagal maning son.

Karena gagal dua tempat maka tempat selanjutnya harus sukses. Alhamdulillah destinasi berikutnya candi Mendut tidak mengecewakan. Letaknya sekitar 3 km dari Borobudur (deket lagi kan?)  Di luar harapan saya tempatnya sangat bagus. Tiket masuk ke candi Mendut hanya 3.000 rupiah. Saya memberikan lebih kepada penjaga. Saya ga tega ngasih 12.000 rupiah untuk 4 orang demi tempat wisata sejarah yang sangat susah sekali merawatnya. Atau mungkin di hargai murah biar banyak yang datang? Karena kebanyakan wisatawan lebih pilih Borobudur ketimbang Mendut. Tapi kalau saya pilih candi mendut. Secara saya tidak suka keramaian. Soale di Karawang sudah sering ke pasar, jadi kalau ke tempat wisata saya cari yang ga kaya pasar :p. Next kalau ke candi Mendut kasih lebih ke yang jaga ya, kasian yang jaga bapak-bapak seumuran bapak saya.

Selain melihat candi, di sini kita bisa leyeh-leyeh di hamparan rumput hijau yang luas. Jadi waktu yang tepat adalah pagi-pagi atau sore sekalian.Kita bisa foto-foto bersama keluarga sambil bawa makanan dari rumah. Asik banget. Pas buat wisata keluarga. Taman nya juga bagus banget. Ada juga pohon beringin tua di sisi kiri candi. Kita bisa duduk berteduh di bawahnya. recomended banget tempat ini.

Tempat terakhir yang kami datangi di Magelang adalah omah eling guest house art n gallery. Atau juga ada yang menyebut omah semar. omah dalam bahasa jawa artinya rumah. Sebenernya ini adalah penginapan, tapi kita boleh kok berkunjung sekedar foto-foto. Dan lagi-lagi gratis. Hanya kalau bawa dslr di minta bayar goceng. Murah kan? Di taman begonia Lembang kamera DSLR bayar 50.000 rupiah ya. Di tempat ini kita bisa melihat rumah joglo khas jawa. Dengan lukisan bermacam-macam karya di pintu dan hampir seluruh rumah. Suasana yang asri dan rindang karena banyak pohon di sekitar rumah. Pokoknya ga rugi ke sini. Tempatnya bagus dan suasananya nyaman sekali. kalau wisata ke borobudur mending nginep di sini. Sewanya sekitar 600.000 rupiah per malam. Ini serumah lho bukan sekamar. Jadi bisa buat sekeluarga. Hanya 5 menit dari candi Borobudur. See deket lagi kan?

Malam kedua setelah tarawih kami lagi-lagi cari makan. Pilihan jatuh ke kupat tahu. Kami cari warung kupat tahu yang paling terkenal di Magelang. Ternyata rasanya di bawah perkiraan saya. Bukan engga enak tapi karena ada sedikit ebi saya jadi neg duluan. Berbulan bulan putus hubungan sama ikan ketika makan lagi kok rasanya aneh. Saya lebih suka nasi goreng nya hihihi.

Well itulah sedikit cerita saya di magelang. Kesan saya di Magelang adalah kota yang nyaman dengan budaya dan alam yang luar biasa indah. Kita mau cari wisata apa juga ada. kuliner banyak, saya ga explore banyak karena saya pelaku food combining yang tidak bisa seenak nya aja makan. Lagian tujuan utama saya bukan wisata kuliner. Wisata alam nya luar biasa bagus. di kota ini terkenal dengan tempat melihat matahari terbit yang keren. Sebut saja setumbu, purwasari, ketep pass (hiks tapi ga sempat kesana). wisata budaya, banyak. Salah satunya Candi Borobudur, candi pawon, candi mendut, dan beberapa galleri seni sekitar candi Borobudur. Dan semuanya bisa di capai dalam satu lokasi kawasan  wisata. Jadi dengan hanya ke wilayah Candi Borobudur kita sudah bisa banyak berkunjung ke tempat wisata. Selain itu biaya jalan-jalan di sini lebih murah dan banyak yang gratis. hanya bayar parkir 2.000 rupiah. Demi melihat antusiasme masyarakat sekarang terhadap traveling (meskipun banyak yang abal-abal) tidak heran dalam waktu kurang dari 3 tahun Magelang akan jadi tujuan wisata. Untuk wisata keluarga sangat pas, untuk honey moon juga ga kalah dengan kota lain. banyak hotel mewah di Borobudur yang menawarkan paket honeymoon. So bagi yang merencankan liburan akhir tahun, atau kapan saja, coba skip Malang, Bandung, Puncak, Bali, Lombok. Coba ke Magelang, dan temukan wisata tak terlupakan di sini. Ayo ke Magelang.

Dan berikut foto-foto saya selama di Magelang. Maaf kalau jelek karena sebagian besar di ambil dengan kamera henpon.


ada beberapa pintu masuk ke kawasan wisata candi Borobudur. Ini salah satunya.
icon waduk mini Banjaroya
suasana pagi di sekeliling waduk

sunrise di waduk mini Banjaroya
Camera House. Iya ini rumah. Kita bisa naik ke atas.
Galery di rumah kamera
Bagian depan rumah kamera
Taman bibit senopati dengan hamparan bunga Balinea
Icon Water tower di Taman bibit senopati
Cheers
boleh ya selfie
Kenapa ya di setiap Taman yang saya kunjungi, hidroponiknya selalu mengenaskan hiks

Nasi goreng magelangan. endeuss
mendung dan kabut di setumbu

biar punya bukti pernah ke sini

Rumah doa bukit rhema

Rangga mana?

ada banner kalau tempat ini pernah di pakai syut AADC?2

stupa di dalam candi mendut



hamparan rumput hijau di candi mendut

sisa bangunan candi yang telah runtuh


suka banget di sini. Adem



Ninggalin jejak ya

i love this one. Semar super. ciattt


lukisan di dinding omah eling

ga ada bosannya di sini


patung semar icon di omah eling
salah satu makanan wajib di coba kalau ke Magelang. Kupat tahu.

eh kami sempat mampir djogja juga lho. Jalan-jalan di marioboro

Aku cinta Indonesia. Ga tau kenapa ternyata Gufron selalu bawa bendera kemana-mana.
Sempat foto pos wedd. Lokasi di sawah hahaha.

Another post wedding photo (sebenernya bukaann)
HIKSS

hahaha aslinya ramee

Sekian dan terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.